Cara Mongolia Perangi Polusi Udara

VIVAnews - Mongolia punya cara khusus mengusir polusi udara, seperti kabut asap. Negara yang berbatasan dengan China dan Rusia itu menggunakan pusat turbin angin (wind farm), yang disebut Salkhit, untuk menghilangkan polusi asap yang mengganggu ibu kota negara tersebut, Ulan Bator.

Menurut laman phys.org, fasilitas itu terdapat 31 turbin angin bertenaga 50 megawatt hanya memasok 5 persen dari kebutuhan listrik Mongolia. Namun, sebenarnya fasilitas turbin angin yang didirikan pada areal 70 km di sebelah tenggara Ulan Bator itu untuk merintis program nasional pemanfaatan energi bersih pada negara yang kaya mineral itu.

"Salkhit mewakili proyek inisiasi sektor swasta dalam peraturan yang ketat serta pasar investasi swasta yang kurang berpengalaman," kata Boldbaatar Tserenpuntsag, perwakilan perusahaan investasi Mongolia, Newcom, yang mendukung program fasilitas turbin angin itu.

Ulan Bator menempati peringkat dua kota paling tercemar di dunia versi laporan organisasi kesehatan dunia WHO pada 2011 lalu. Mongolia hanya lebih baik dari sebuah kota di Iran, Ahvaz, sebagai kota paling terpolusi di dunia versi WHO.

"Pengalaman positif ini akan membuka jalan bagi investasi masa depan di bidang energi dan infrastruktur vital lainnya dan bertindak sebagai bukti nyata agenda pembangunan hijau pemerintah," tambahnya. Untuk tahap awal, sementara hanya 15 turbin angin yang difungsikan, dengan sisanya menjadi dioperasionalkan pada bulan depan.

Polusi udara di Mongolia ini beda dengan Indonesia yang kerap kali disebabkan  pembakaran lahan dan hutan di berbagai pulau. Kabut asap di Mongolia akibat aktivitas tiga pembangkit listrik tenaga batu bara dan pembakaran batu bara oleh warga pada musim dingin.

Sepanjang musim dingin, kawasan itu dipenuhi kabut asap berupa awan kelabu selama berhari-hari. Menurut WHO, polusi yang dihasilkan bisa mencapai 6 sampai 7 kali lebih tinggi dari standar badan dunia itu.

Fasilitas pusat turbin angin itu memasok listrik 140-170 juta kilowatt per jam sepanjang tahun. Dengan demikian akan mengurangi ketergantungan kebutuhan batubara 122 ribu ton per tahun. Tentunya program itu akan memasok energi terbarukan serta berkontribusi 20 persen bagi kebutuhan energi negara itu.

Saat ini 80 persen kebutuhan energi Mongolia berasal dari batubara, yang mana lebih dari US$1 triliun setara Rp9.925 triliun nilai sumber daya yang belum dimanfaatkan ada di dalam tanah. Proyek turbin angin itu disebutkan bernilai US$122 juta setara Rp1,2 Triliun.

Para pendukung teknologi itu berharap peningkatan kapasitas fasilitas turbin sampai 20 kali. Jika tercapai maka Mongolia akan menjadi salah satu pusat energi terbarukan di Asia.  (umi)


View the original article here

Anda Telah Membaca Artikel dalam kategori Mongolia / Perangi / Polusi / Udara Silakan Bookmark dan sebarkan URL ini http://bookmarkberita.blogspot.com/2013/06/cara-mongolia-perangi-polusi-udara.html
Judul: Cara Mongolia Perangi Polusi Udara
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Administrator

Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan Saran Anda dapat sampaikan melalui Kotak komentar dibawah ini.
Written By: Administrator - Minggu, 23 Juni 2013

No Comment yet for "Cara Mongolia Perangi Polusi Udara"

Posting Komentar