VIVAnews - Apabila pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan menerapkan kebijakan dua harga premium, PT Pertamina akan memberlakukan sistem radio frequency identification (RFID).
Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, di kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat 26 April 2013, menjelaskan, perusahaan pelat merah ini akan menggandeng BUMN teknologi, PT Inti, untuk menggarap proyek Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMP). Nantinya, Pertamina akan membayar Inti berdasarkan jumlah BBM bersubsidi yang disalurkan.
"Pertamina akan membayar PT Inti sebesar Rp18 per liter, apabila RFID hanya dipasang di SPBU. Pertamina akan membayar Rp20,47 per liter, apabila bahan bakar disalurkan pada kendaraan yang sudah dipasang smart card," ujar Karen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengklaim bahwa belum ada negara yang menggunakan sistem ini. Menurut Hanung, pemasangan sistem ini akan dilakukan apabila pemerintah menginstruksikan ada pengendalian BBM bersubsidi.
Hanung menjelaskan, penerapan teknologi RFID ini adalah salah satu cara Pertamina untuk menjaga kuota BBM bersubsidi agar tidak jebol.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan, Mohamad Sohibul Iman, mendukung rencana pemerintah memberlakukan dua harga premium. Menurut dia, kebijakan ini mudah diterapkan dengan bantuan teknologi seperti RFID. Selengkapnya baca di sini. (art)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Administrator
Terimakasih atas kunjungan dan kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan Saran Anda dapat sampaikan melalui Kotak komentar dibawah ini.
No Comment yet for "Pertamina Gandeng Inti Terapkan Teknologi Pengendalian BBM"
Posting Komentar